BUKITTINGGI – Seorang pria berinisial KDAM, yang disebut-sebut merupakan menantu dari seorang pengusaha ternama di Kota Bukittinggi, dilaporkan ke Polres Bukittinggi atas dugaan penipuan dan penggelapan dana.
Laporan terhadap KDAM tercatat dalam dokumen resmi Polres Bukittinggi dengan nomor SPPHP/54/III/2025/Reskrim yang diperoleh awak media, dan kini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat setempat.
KDAM diketahui memiliki hubungan keluarga dengan pelaku usaha besar di bidang fashion muslim dan pengelola convention hall ternama di Bukittinggi.
Pelapor berinisial MIH mengaku telah melampirkan bukti transfer dana ke rekening atas nama PA, istri KDAM, yang juga merupakan anak dari pengusaha tersebut.
“Dalam laporan saya, saya lampirkan bukti transaksi ke rekening PA. Itu bagian dari materi yang saya serahkan ke penyidik,” ujar MIH saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (8/3/2025).
Dalam dokumen yang sama, sejumlah nama lain dari unsur perpajakan seperti AA, YI, AY, dan JWS juga disebut telah dipanggil untuk memberikan keterangan.Namun perhatian publik kini tertuju pada dugaan penggunaan identitas keluarga, terutama istri KDAM, untuk menyamarkan aliran dana dalam kasus tersebut.
Keterlibatan keluarga besar dengan pengaruh kuat di dunia usaha memicu kekhawatiran akan potensi intervensi terhadap proses hukum. Masyarakat mempertanyakan apakah penyelidikan akan berlangsung secara transparan dan bebas dari tekanan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga KDAM maupun pengusaha yang disebut-sebut sebagai mertuanya belum memberikan pernyataan resmi. Pihak kepolisian menyebut proses penyelidikan masih berjalan. (*)
Editor : Heru Candriko
