Hutama Karya Bangun Flyover Sitinjau Lauik untuk Kurangi Risiko Kecelakaan

×

Hutama Karya Bangun Flyover Sitinjau Lauik untuk Kurangi Risiko Kecelakaan

Bagikan berita
Hutama Karya Bangun Flyover Sitinjau Lauik untuk Kurangi Risiko Kecelakaan
Hutama Karya Bangun Flyover Sitinjau Lauik untuk Kurangi Risiko Kecelakaan

HALONUSA – PT Hutama Karya (Persero) bersama anak perusahaannya, PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), memulai pembangunan Flyover Sitinjau Lauik yang menghubungkan Padang dan Solok.

Proyek ini merupakan bagian dari jalan nasional dan Lintas Sumatera yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan serta kelancaran lalu lintas di wilayah rawan kecelakaan tersebut.

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) proyek ini dilakukan pada Jumat (21/3) di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta Selatan. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pejabat terkait, termasuk Direktur Jenderal Bina Marga Roy Rizali Anwar, Direktur PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL) Michael AP Rumenser, serta Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum, Rachman Arief Dienaputra, menegaskan bahwa proyek ini akan membantu mengurangi angka kecelakaan di tikungan tajam Sitinjau Lauik I.

“Lokasi ini dikenal sebagai daerah rawan kecelakaan karena kondisi geometrik jalannya yang cukup tajam. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan melalui pembangunan jalan baru yang sesuai dengan standar keselamatan dan kenyamanan lalu lintas,” ujar Rachman.

Sementara itu, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menjelaskan bahwa proyek ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yang memastikan pembangunan berjalan cepat, berkelanjutan, serta memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat.

Proyek ini akan dikerjakan oleh PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL), yang merupakan konsorsium Hutama Karya (55%) dan HKI (45%). Dengan nilai investasi mencapai Rp 2,793 triliun, proyek ini ditargetkan rampung dalam waktu 2,5 tahun untuk masa konstruksi, disusul masa operasional selama 10 tahun.

Flyover sepanjang 2,774 km ini diharapkan dapat mempercepat mobilitas masyarakat, memudahkan akses ke fasilitas umum, serta membuka jalur distribusi logistik yang lebih efisien. Selain itu, proyek ini juga diperkirakan dapat meningkatkan sektor pariwisata Sumatera Barat dengan membuka akses yang lebih mudah ke destinasi unggulan seperti Danau Singkarak dan Lembah Harau.

“Dengan adanya flyover ini, biaya logistik bisa lebih rendah, konektivitas antarwilayah meningkat, dan tentunya membuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar,” tutup Adjib. (*)

Editor : Heru Candriko
Bagikan

Berita Terkait
Terkini